Eksplorasi Historis Kawasan Kota Lama Surabaya

 Kota Lama Surabaya, juga dikenal sebagai Surabaya Tempo Dulu, menceritakan kisah panjang kota terbesar kedua di Indonesia. Area ini, yang terletak di bagian utara Surabaya, memiliki banyak warisan sejarah dan budaya yang menceritakan kisah perkembangan kota selama bertahun-tahun.

Sejarah Kota Lama Surabaya dimulai pada tahun 1400-an, ketika kota ini hanyalah pemukiman kecil di tepi Selat Madura. Sebuah legenda mengatakan bahwa nama "Surabaya" berasal dari kata "sura", yang berarti hiu, dan "baya", yang berarti buaya, yang merujuk pada cerita tentang pertempuran antara kedua hewan tersebut.

Kota Lama Surabaya berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan selama era kolonial Belanda. Perpaduan unik antara arsitektur Barat dan lokal mulai muncul ketika banyak bangunan bergaya Eropa dibangun. Jembatan Merah, ikon kawasan ini, dipenuhi dengan gedung perkantoran, bank, dan gudang penyimpanan.



Gedung Siola, yang dibangun pada tahun 1920-an, adalah salah satu landmark utama Kota Lama. Pada awalnya, gedung ini adalah pusat perbelanjaan mewah; kemudian beralih fungsi menjadi kantor pemerintahan, dan sekarang berfungsi sebagai museum. Hotel Majapahit megah—dulu dikenal sebagai Hotel Oranje—berdiri di dekatnya, dan merupakan tempat di mana Surabaya menerima kemerdekaan.

Wilayah Surabaya yang sangat kaya dengan jejak etnis Tionghoa adalah Jalan Panggung dan sekitarnya. Menjelajah wilayah ini akan memperlihatkan banyak bangunan tua dengan arsitektur Tiongkok khas dan klenteng-sejarah salah satunya adalah Klenteng Hok An Kiong. Kota tua tempat bersejarah Surabaya juga merupakan kawasan pesanjuang kemerdekaan. Inilah Gedung Internatio, yang pada 10 November 1945 menjadi kumpulan pemuda pejuang selama pertempuran. Perang heroik rakyat Suroboyo melawan pasukan sekutu di Jembatan Merah pada masa awal kemerdekaan.

Meskipun zaman terus berubah, upaya pelestarian Kota Lama Surabaya terus dilakukan. Beberapa bangunan tua telah direvitalisasi dan dialihfungsikan menjadi museum atau pusat kebudayaan. Wisata heritage semakin populer, mengajak pengunjung untuk merasakan nostalgia dan mempelajari sejarah kota secara langsung.

Menjelajahi Kota Lama Surabaya bukan sekadar wisata biasa, melainkan sebuah perjalanan melintasi waktu. Setiap sudut jalan, setiap bangunan tua, memiliki cerita tersendiri yang membentuk identitas kota Surabaya hingga saat ini. Dengan memahami sejarahnya, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang ada dan berperan dalam melestarikannya untuk generasi mendatang.


Video :




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life Mapping

Ramadhan: Bulan Penuh Berkah dan Momen untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Resume Dosen Unusa Inisiasi Gerakan Masyarakat Peduli HIV/AIDS